CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 24 November 2010

Sajak Pertemuan Mahasiswa

Matahari terbit pagi ini
mencium bau kencing orok di kaki langit,
melihat kali coklat menjalar ke lautan,
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.

Lalu kini ia dua penggalah tingginya.
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini memeriksa keadaan.

Kita bertanya :
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga.
Orang berkata “ Kami ada maksud baik “
Dan kita bertanya : “ Maksud baik untuk siapa ?”


Ya ! Ada yang jaya, ada yang terhina
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
Ada yang duduk, ada yang diduduki.
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
Dan kita di sini bertanya :
“Maksud baik saudara untuk siapa ?
Saudara berdiri di pihak yang mana ?”

Kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya.
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota.
Perkebunan yang luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
Alat-alat kemajuan yang diimpor
tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya.

Tentu kita bertanya : “Lantas maksud baik saudara untuk siapa ?”

Sekarang matahari, semakin tinggi.
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
Kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini
akan menjadi alat pembebasan,
ataukah alat penindasan ?

Sebentar lagi matahari akan tenggelam.
Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok.
Dan rembulan akan berlayar.
Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda.
Akan hidup di dalam bermimpi.
Akan tumbuh di kebon belakang.

Dan esok hari matahari akan terbit kembali.
Sementara hari baru menjelma.
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.
Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samodra.

Di bawah matahari ini kita bertanya :
Ada yang menangis, ada yang mendera.
Ada yang habis, ada yang mengikis.
Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang mana!

Sepenggal Doa yang Aku Alamatkan

Subuh hari, ku alamatkan doaku kepada Sang Pemilik mimpi, berharap semoga kegelisahanku selama ini terjawab, tentu dengan jawaban terbaik yang kuharapkan. Entah sudah berapa kali kuulangi paragrap doaku, hingga kurasakan kakiku kram karena hampir sejam bersila. Tapi aku tak mau menyerah. Karena menurutku, Tuhanku tak suka dengan para penyerah,-setidaknya itu yang ku tahu ketika mengaji di pesantren dulu.

“hai Pemilik raga dan jiwaku, Pemilik kemaluanku, berikan keadilan nyata untuk raga, jiwa dan kemaluanku. Engkau Sang Pencipta, Engkau Sang Pemelihara dan Engkau Pemilik rahasia di balik rahasia. Maafkan kedho’ifanku. Aku yang belum mampu mengungkap rahasiaMu yang kau teka-ketikan dalam perjalananku. Robbanaa Dhalamnaa anfusanaa wa inlam taghfir lanaa dzunuubanaa wa tarhamnaa lanakuunannaa minal ghosiriin”.

Aku tak tahu apakah doaku adalah suatu kebenaran. Tapi aku yakin, meski tak berteilnga, Tuhanku Maha Pendengar. Biarlah Dia sendiri yang menentukan benar salahnya, –Sang Pemilik kebenaran hakiki yang sering oleh hambaNya disalah arti dan disalahgunakan. Digunakan untuk membungkus bangkai manusia lain yang telah mereka cincang. Dipasang di tembok-tembok rumah sebagai alarm tanda bahaya yang mengancam keangkuhan mereka. Digelandang sebagai anjing pelacak yang menggonggong kala mencium bau busuk yang mereka buru. Diciderai untuk dinikmati menjadi sarapan pagi perut tambun mereka. Makanya aku setuju saja bila ada yang mengatakan bahwa kebenaran hanya ada di benak para pengaminnya. Ya….hanya ada dalam angan-angan…..

Baiklah,….di atas sajadah bekas sujud subuhku ini, aku tak akan menghakimi siapaun. Tak layak bagiku menghakimi sesama. Toh kelak kita akan diarak menuju sidng paripurnNya yang agung. Mempertanggung jawabkan segala yang kita perbuat, - baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui karena kebodohan kita, yang kita anggap baik-buruk serta yang kita yakinini benar -salahnya.

Aku sadar, alangkah ramainya doa yang di serukan ke langit subuh ini, bahkan sebagian telah mendahuluiku, andaikata Dia memberlakukan sistem antrian –selayaknya yang kita pakai di tempat-tempat pelayanan umum, aku tak tahu di nomor urut ke berapa doaku mengantri. Namun sekali lagi aku percaya Tuhanku maha bijaksana dan Maha mengetahiu tentang diriku lebih dari apa yang aku sendiri ketahui. Perkara nanti dikabulkan atau tidak, itu adalah hak Dia. Yang jelas, kulakukan ini sebagai wujud dari pengakuanku akan ke-WujudanNya serta kepercayaanku atas segala pemberianNya yang aku sendiri hampir atau bahkan tak pernah sama-sekali memintaNya, - Karena Dia Maha Pemberi.

Tentu setiap awalan pasti ada akhiran. Begitu pula lazimnya adab berdoa yang telah kupelajari. Dibuka dengan kalimat ‘iftitah’ dan ditutup dengan kalimat ‘ikhtitam’. Dan sebagai penutup doaku subuh ini, aku hanya akan katakan:

“han…..jika memang aku tak berhak menikmati dan bahagia dengan keindahan ‘ciptaan’Mu, karena menurutMu ‘dzalim’, sebagaimana juga yang telah diserukan oleh para pengakuMu. Tolong han….hapus mimpi-mimpi ini dari memoriku segera. Dan jangan beri kesempatan bagiku untuk melakukan ‘itu’ lagi…..”

Sebelum aku mengulangi penutup doaku untuk yang ketiga kali, tiba-tiba bulu leherku ditegangkan oleh hembusan nafas memburu yang baru semalam aku kenal. Sang pemilik nafas berucap lirih tepat di telinga kiriku “ Sayang, semalam kaki kita baru menginjak na’im, mari kita lanjutkan perjalanan kita untuk menapaki firdaus !”.
………….
Jogja, Nopember 2010

Contoh Surat Lamaran Kerja

Cibinong, 24 November 2010

Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Hand's Parmantindo
Jl. Raya Bumi Sentoda No. 5
Cibinong



Dengan hormat,

Bpk. Bambang Satrio, seorang asisten editor di PT. Hand's Parmantindo, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan Departemen Finansial PT. Hand's Parmantindo.
Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mengajukan diri (melamar kerja) untuk bergabung dalam rencana pengembangan PT. Hand's Parmantindo.

Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut : Nama
Tempat & tgl. lahir
Pendidikan Akhir
Alamat
Telepon, HP, e-mail
Status Perkawinan : Florentina Putri
: Probolinggo, 5 Agustus 1979
: Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta
: Perum Bojong Depok Baru 1, Blok ZT No.3, Cibinong 16913
: 021 - 87903802, HP = 0817 9854 203, e-mail = putri.flo@gmail.com
: Menikah.



Saat ini saya bekerja di PT. Flamboyan Bumi Singo, sebagai staf akuntasi dan perpajakan, dengan fokus utama pekerjaan di bidang finance dan perpajakan.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
Daftar Riwayat Hidup.
Foto copy ijazah S-1.
Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
Pas foto terbaru.

Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.

Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.


Hormat saya,



Florentina Putri

Kamis, 04 November 2010

Matematika pun "Mengharamkan" Togel

Togel (toto gelap) merupakan salah satu jenis permainan judi yang paling marak dan populer di Indonesia. Judi ini mirip dengan SDSB yang pernah mendapat ijin dari pemerintah pada tahun 1986, kemudian secara resmi ditutup dan dilarang pada awal 1990. Togel atau totoan (berasal dari bahasa jawa berarti judi) gelap walaupun bersifat tidak resmi dan sembunyi-sembunyi, namun pengelolaannya dilakukan secara modern dengan agen yang tersebar di seluruh negeri.

Aturan umum bermain togel :- 1 kupon togel berharga Rp. 1000,-- Setiap kupon hanya bisa diisi dengan 1 bilangan (2 angka, 3 angka, atau 4 angka) Jika tebakan benar maka si pemain mendapatkan hadiah, dengan ketentuan sesuai jumlah angka tebakan yang dipasang :


Teori probabilitas/ peluang yang merupakan bagian dari Matematika adalah suatu teori yang terinspirasi oleh masalah perjudian. Tokoh utamanya adalah Girolamo Cardano (1501-1576) ilmuwan berkebangsaan Italy sekaligus penjudi sejati. Walaupun judi berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun judi juga memacunya untuk mempelajari peluang dan berhasil menyusun sebuah buku yang berjudul Book on Dice Games pada tahun 1565, buku inilah yang menjadi titik awal berkembangnya teori peluang. Dalam teori peluang terdapat istilah nilai harapan atau ekspektasi yang dapat digunakan untuk mengukur nilai harapan besar hadiah yang akan diterima dan variansi untuk mengukurresiko bermain togel.


DefinisiJika X adalah variabel random dengan fungsi probabilitas f(x), maka nilai harapan atau ekspektasi (E(X)) dan variansi (Var(X)) dari X adalah :




Dari tabel 2 di atas, tampak bahwa untuk satu lembar kupon (satu nomor yang dipasang), semakin banyak jumlah angka (puluhan, ratusan, ribuan) yang dipasang maka peluang untuk mendapat hadiah (menang) semakin kecil tetapi hadiah yang diperoleh semakin besar dan lebih menggiurkan. Namun besarnya hadiah tidak sebanding dengan kecilnya peluang untuk menang, hal ini bisa dilihat dari nilai E (X) yang semakin kecil. Nilai E (X) atau nilai harapan besar hadiah yang diperoleh jika memasang 2 angka adalah 600, 3 angka adalah 300, dan 4 angka 250, ketiganya lebih kecil dari harga kupon sebesar 1000 sehingga nilai E (X) – 1000 yang menunjukan tingkat keuntungan yang diharapkan untuk ketiganya bernilai – (negatif) artinya dalam jangka panjang bermain togel tidak akan memberikan keuntungan secara finansial atau rugi. Selain itu, tampak bahwa semakin banyak jumlah angka yang dipasang maka resikonyapun semakin besar.



Terlepas dari larangan judi baik dari segi agama maupun hukum, dan menganggap judi sebagai salah satu kegiatan berinvestasi. Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa Matematika merekomendasikan untuk kita menjauhi judi (togel) dan meng”haram”kan karena togel adalah salah satu bentuk investasi yang merugi.



Mendingan kerja yang bener, cari nafkah yang halal, biar idup tenang dan tentram